Penggunaan sabu, kata Hari, dengan cara disuntikkan memiliki risiko yang lebih tinggi.
Bahaya sabu suntik dapat menyebabkan berbagai risiko seperti luka. Bahkan bisa berakibat fatal jika cairan sabu yang disuntikkan tersebut terdapat gelembung, atau masih berbentuk kristal yang tidak larut dengan sempurna.
Baca Juga:
3 Tersangka Penyelundupan Benih Lobster Rp19 Miliar di Bogor Ditangkao Polisi
sabu yang masih dalam kondisi seperti itu, dapat menyumbat pembuluh darah saat disuntikkan ke tubuh.
"Jika pembuluh darah jantung tersumbat akan terjadi serangan jantung, dan jika pembuluh darah otak yg tersumbat, maka bisa terjadi stroke," jelas dr Hari.
Efek buruk penyalahgunaan narkoba, termasuk jenis sabu, dan penyalahgunaan jarum suntik juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga:
Selundupkan Manusia, Imigrasi Surabaya Tangkap WN Bangladesh yang
Hari mengatakan dengan penggunaan narkoba jenis sabu dengan cara disuntik, maka dapat berisiko tertular penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS, hepatitits B dan hepatitis C.
Hal ini terjadi, terutama jika penggunaan jarum suntik bersama-sama dengan orang lain, dengan jarus suntik yang sama dan tidak steril.
"Biasanya, pengguna (narkoba) yang menyuntikkan (sabu) dilakukan karena ingin mendapat efek high dengan cepat. Namun, hal itu justru dapat meningkatkan risiko-risiko penyakit lain tadi," jelas Hari.