WahanaNews.co Penyelundupan sabu seberat 1,196 ton di Pantai Madasari Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, digagalkan polisi.
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (24/3/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pengungkapan yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar ini merupakan yang terbesar pada pertengahan tahun.
Baca Juga:
3 Tersangka Penyelundupan Benih Lobster Rp19 Miliar di Bogor Ditangkao Polisi
"Ini menjadi salah satu pengungkapan besar di awal menjelang pertengahan tahun," ucap Listyo saat rilis pengungkapan sabu 1 ton di Pusat Pendidikan Intelijen, Kabupaten Bandung, Jawa barat, Kamis (24/3/2022).
Jika dikonversi ke nilai rupiah, maka sabu 1 ton lebih tersebut bernilai triliunan rupiah.
Narkoba jenis sabu sering digunakan banyak orang, tak terkecuali para artis dan public figure.
Baca Juga:
Selundupkan Manusia, Imigrasi Surabaya Tangkap WN Bangladesh yang
Sabu untuk tingkat percaya diri
Menurut Dokter Adiksi dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, Hari Nugroho, dalam pemberitaan Kompas.com, 1 September 2021, sabu adalah salah satu zat yang sangat adiktif.
Hari menjelaskan bahwa sabu dapat meningkatkan peredaran kadar dopamin dalam otak ribuan kali lipat dan sekaligus menghalangi transporter re-uptake antar sel saraf. Sementara dopamin adalah hormon yang memberi rasa senang dan nikmat.
Dalam keadaan normal, otak manusia hanya mengeluarkan hormon dopamin saat sedang makan, melakukan hobi, beraktivitas seksual dan lain sebagainya. Dengan mengonsumsi sabu, maka kadar dopamin pun akan meningkat.
"Ketika dopamin dalam otak meningkat hingga ribuan kali dari normal, membuat sabu menjadi salah satu zat dengan tingkat ketergantungan tinggi," jelas Hari saat itu kepada Kompas.com.
Hari menambahkan, kurangnya rasa percaya diri memang sangat mungkin jadi faktor pemicu seseorang menggunakan sabu.
Pengguna sabu ini akan merasa dapat mengatasi masalah dengan lebih baik hanya apabila mengonsumsi sabu lebih dulu.
Penyelundupan sabu seberat lebih dari 1 ton di Pangandaran akhirnya dapat digagalkan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar.
Dengan adanya penangkapan sabu 1 ton ini, Listyo menyebut bahwa petugas berhasil menyelamatkan jutaan orang dari bahaya narkoba.
Apabila diasumsikan satu gram sabu dikonsumsi lima orang, maka kita saat ini telah menyelamatkan lebih kurang 5.950.000 orang dari bahaya penyalahgunaan narkotika," ungkap Listyo.
Peneliti dan pakar adiksi, Hari juga mengatakan bahwa umumnya sabu dikonsumsi dengan cara dihisap seperti rokok menggunakan bong, namun ada juga yang melakukannya dengan cara lain.
Penggunaan sabu, kata Hari, dengan cara disuntikkan memiliki risiko yang lebih tinggi.
Bahaya sabu suntik dapat menyebabkan berbagai risiko seperti luka. Bahkan bisa berakibat fatal jika cairan sabu yang disuntikkan tersebut terdapat gelembung, atau masih berbentuk kristal yang tidak larut dengan sempurna.
sabu yang masih dalam kondisi seperti itu, dapat menyumbat pembuluh darah saat disuntikkan ke tubuh.
"Jika pembuluh darah jantung tersumbat akan terjadi serangan jantung, dan jika pembuluh darah otak yg tersumbat, maka bisa terjadi stroke," jelas dr Hari.
Efek buruk penyalahgunaan narkoba, termasuk jenis sabu, dan penyalahgunaan jarum suntik juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Hari mengatakan dengan penggunaan narkoba jenis sabu dengan cara disuntik, maka dapat berisiko tertular penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS, hepatitits B dan hepatitis C.
Hal ini terjadi, terutama jika penggunaan jarum suntik bersama-sama dengan orang lain, dengan jarus suntik yang sama dan tidak steril.
"Biasanya, pengguna (narkoba) yang menyuntikkan (sabu) dilakukan karena ingin mendapat efek high dengan cepat. Namun, hal itu justru dapat meningkatkan risiko-risiko penyakit lain tadi," jelas Hari.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat lebih dari 1 ton di Pangandaran, Jawa Barat.
Kapolri mengapresiasi kepada semua anggotanya yang telah mengungkap peredaran narkoba dengan penyergapan sabu 1 ton di Pangandaran. Ia menyebut bahwa hal ini merupakan wujud kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. Di kutip dari “ kompas.com”