Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, juga melihat relevansi kehadiran Jokowi di KTT G7 terhadap G20 di Indonesia. Ia menilai kehadiran Jokowi jadi momentum yang luar biasa, karena Jokowi bisa mengundang para pemimpin negara G7 di sana untuk menghadiri KTT G20 di Bali, November nanti.
"Ini kesempatan Indonesia melobi kepala negara tertentu, walau kita nggak bisa memaksa semua datang ke G20," kata Reza saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2022.
Baca Juga:
Korem 042/Gapu Gelar Apel Pasukan Pengamanan Kunjungan Kerja Wapres ke Jambi
Selain bisa mengundang pemimpin negara G7, Reza menyebut kehadiran Jokowi menjadi momentum luar biasa karena bisa mendapatkan hasil langsung dari pertemuan G7 yang diketuai Jerman ini. Itu sebabnya, hasil G7 bisa diteruskan di G20.
"Jokowi bisa langsung dapat masukan dari ketua penyelenggara yaitu Jerman. Jerman dengan kita lagi manis-manisnya ini," kata Reza. Sebab, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier juga baru ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Jerman, kata Reza, juga berkepentingan di kawasan Indo Pasifik yang dihuni 40 persen penduduk dunia dan berkontribusi pada 40 persen PDB dunia. "Jadi ini bagus untuk menciptakan suatu poros pembangunan masa depan baru, selama ini ke Cina Jepang, sekarang Jerman sekalian, ga akan ada yang tanya siapa Jerman," ujar Reza di kutip dari" tempo.co"