Sejumlah akademisi menyatakan kecewa dengan tidak masuknya universitas dari Asia Selatan, Amerika Latin, atau Afrika.
Mereka menyebut pendekatan itu sangat tidak adil.
Baca Juga:
Arab Saudi hingga Jepang, Negara-negara Ini Tidak Memiliki Hari Kemerdekaan
Misalnya saja, Direktur dan peneliti utama di Universitas Cape Town, Christopher Trisos.
Kepada BBC, dia berpendapat, apabila Inggris ingin berperan mengatasi tantangan utama abad ini, seperti akses energi, perubahan iklim, dan pandemi, maka negara tersebut perlu mengenali dan menyertakan beragam keterampilan dan wawasan dari lulusan universitas di negara-negara berkembang.di kutip dari kompas.com