“Sehubungan dengan rencana kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Madura pada tanggal 20 Mei 2022, maka gerakan santri Madura menolak dengan tegas UAS yang merupakan ustaz radikal-intoleran di tanah Madura,” isi poster tersebut.
“Santri menolak siapapun perusuh umat dan NKRI,” sambung pernyataan tersebut.
Baca Juga:
Facebook Terbanyak, BNPT: 600 Akun Medsos Berunsur Radikal
Tertera pula titik kumpul aksi yang tertulis di Masjid Jamik Sumenep yang bakal digelar pasca salat jumat.
Tak hanya itu Husin Shihab juga membeberkan fakta tentang arsitektur bangunan Masjid Jamik Sumenep.
“Arsitektur bangunan masjid itu, secara garis besar banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura,” ucap Husin Shihab.
Baca Juga:
BNPT Wanti-wanti Gerakan Radikal Jelang Pemilu 2024
“Salah satunya pada pintu gerbang pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok,” sambungnya.
Menurut Husin Shihab, Masjid Jamik Sumenep merupakan simbol toleransi yang berada di Madura.
“Masjid Jamik Sumenep itu simbol toleransi yang ada di Madura,” tutur Husin Shihab.