Wahananews Pria Penceramah asal Gorontalo itu bahkan mengatakan kelompok wahabi yang menyusup ke Polri sukses membuat sebuah organisasi di internal institusi tersebut bernama Polri Cinta Sunnah (PCS). Disebutkan pula para Da'i wahabi ini mendapatkan gaji 20 Juta rupiah per bulan.
Terkait informasi itu, mencoba mengkonfirmasi sejumlah petinggi Polri, salah satunya adalah Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Baca Juga:
LD PBNU Minta Pemerintah Larang Penyebaran Wahabi
Dedi ketika dihubungi enggan berbicara panjang lebar mengenai keberadaan organisasi Polri Cinta Sunnah (PCS) itu. Supaya lebih jelas dia kemudian mengarahkan agar menghubungi Karo Penmas Humas Mabes Polri.
kemudian menghubungi Karo Penmas Humas Mabes Polri, Ahmad Ramadhan. Namun yang bersangkutan sama sekali tidak merespons saat dihubungi via panggilan telepon.
Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum memberikan jawaban apapun terkait keberadaan para kelompok wahabi yang disinyalir telah masuk dan berkembang di institusi negara itu.
Baca Juga:
LD PBNU Desak Pemerintah Larang Paham Wahabi
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga sudah mewanti - wanti, jangan sampai alat negara ikut terpapar paham radikalisme macam aliran wahabi ini. Kepala Negara bahkan secara tegas meminta agar TNI - Polri tidak mengundang para pendakwah radikal
"Presiden hanya memberikan warning kepada instansi TNI-Polri yang berperan sebagai menjaga ketertiban dan kedaulatan. Jangan sampai dua alat negara ini disusupi pikiran-pikiran radikal," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.di kutip dari Populis.id pers.