Bagaimana proyek ini dibandingkan dengan alokasi untuk kebutuhan dasar (infrastruktur jalan, sekolah, sanitasi, kesehatan)?
Apakah ada mekanisme evaluasi dan pertanggungjawaban publik terhadap proyek semacam ini?
Baca Juga:
Wabup Karawang Bantah Tuduhan Cawe‑cawe ULP: “Saya Terkejut dan Kecewa”
Sejauh mana masyarakat dilibatkan dalam fase perencanaan dan pengambilan keputusan?
Kesimpulan
Kritik terhadap “pemerintah yang sibuk bersolek” bukanlah menolak kemajuan atau estetika kota. Tetapi muncul sebagai panggilan bagi pemerintahan daerah agar lebih fokus pada kebutuhan nyata masyarakat terlebih dahulu. Pembangunan simbolik seperti videotron bisa menjadi berharga jika diiringi komitmen kuat terhadap pelayanan dasar dan pengentasan masalah mendesak.
Baca Juga:
Kasus Stunting Masih 19,8 Persen, Mendes Minta Desa Lebih Aktif Gunakan Dana Desa untuk Penanganan