WahanaNews.co Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic ingin bekerja sama dalam industri strategis dalam pertukaran keahlian militer, terutama dalam produksi
Dalam unggahan Instagram pribadinya, sebagai mantan prajurit militer, Menko Luhut mengaku senang mendengar komitmen Menlu Bisera untuk menindaklanjuti usulan kerja sama di industri militer dan kerja sama di bidang lain.
Baca Juga:
Bebas Tuduhan BMAD dan CVD ke AS, Ekspor Aluminium Ekstrusi Indonesia Berpeluang Kembali Melonjak
“Saya dan Dr. Bisera juga menakar sektor-sektor mana yang potensial untuk kami eksplorasi. Sebagai mantan prajurit militer, saya senang ketika mendengar dari beliau bahwa kedua negara sahabat ini berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan kerja sama industri strategis, khususnya dalam pertukaran keahlian militer dalam produksi amunisi,” kata Luhut dalam Instagram-nya @luhut.pandjaitan pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Luhut menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina di kediamannya pada Jumat sore, 10 Juni 2022, ketika Bisera Turkovic melawat ke Jakarta untuk membahas hubungan bilateral dengan Indonesia. Dalam kunjungannya, Luhut mengatakan mereka berdua membahas peluang investasi dan perdagangan kedua negara di sektor pertahanan, dan pertanian, dan lain-lain.
Setelah mengalami masa peperangan yang begitu sulit selama kurang lebih 3 tahun lamanya, saya melihat Bosnia dan Herzegovina sudah semakin maju. Karena itulah hari ini saya dan Dr. Bisera berdiskusi membahas peluang investasi dan perdagangan kedua negara di sektor pertahanan, dan pertanian, dan lain-lain,” katanya.
Baca Juga:
Tingkatkan Kualitas dan Keterserapan Garam Rakyat, Kemenperin Kembali Fasilitasi MoU Petambak Garam-Industri
Ia mengatakan melihat potensi bisnis di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek Infrastruktur Kemitraan Publik-Swasta Bosnia dan Herzegovina.
Luhut juga menyampaikan kepada Menlu Bisera Turkovic iklim investasi Indonesia semakin kondusif, terbukti banyak negara maju yang saat ini tertarik menanamkan modalnya ke Indonesia. Selain itu, keduanya juga bertukar pandangan mengenai stabilitas kawasan di Eropa.
“Dari diskusi kami sore ini, saya berpendapat Dr. Bisera bisa menjadi sahabat yang dapat memberikan masukan strategis mengenai kawasan Eropa tenggara, mengingat bahwa Bosnia dan Herzegovina dengan Indonesia punya kesamaan, yaitu sama-sama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” paparnya.