Wahananews.co Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali bicara mengenai dampak perang antara Rusia-Ukraina. Salah satunya adalah kenaikan harga komoditas yang begitu ekstrem.
Bendahara negara mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina yang terus berlangsung hingga saat ini membuat harga sejumlah komoditas dan pangan dunia meningkat tajam.
Baca Juga:
Ini Alasan Kenapa Investor Asing Tarik Dananya dari Pasar Obligasi Indonesia
Sehingga banyak negara yang harus mengambil kebijakan super ketat yang menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan global.
Oleh karenanya, Sri Mulyani menilai imbas dari konflik kedua negara itu akan menjadi tantangan baru bagi semua negara yang tengah dalam proses memulihkan ekonominya.
"Kami melihat serangan Rusia ke Ukraina ini dapat menciptakan ketidakpastian yang sangat tinggi apakah ini harga komoditas atau bukan, yang sekarang kita saksikan sangat meningkat," ujarnya dalam acara Fitch on Indonesia - Exit Strategy after the Pandemic melalui video conference.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Bayar Utang Rp 350 T ke Pertamina & PLN
Menurut Sri Mulyani, kondisi ini tentu membuat negara dunia menghadapi risiko yang makin banyak terutama dari sisi ekonomi. Mulai dari pemulihan ekonomi tidak merata, inflasi, gangguan sisi pasokan yang berasal dari rantai pasok, hingga saat ini kenaikan harga komoditas dan pangan yang begitu ekstrem.
Ini semua akan menjadi ancaman yang sangat nyata bagi proses pemulihan ekonomi, baik negara maju maupun negara berkembang," kata dia.
Namun, untuk Indonesia sendiri, Sri Mulyani menyebutkan prospek pemulihan ekonominya masih berjalan dengan baik. Ini tercermin dari PMI yang masih berada di zona ekspansi di tengah risiko yang mengancam banyak negara di dunia saat ini.