"Supaya APBN tidak terpukul oleh 3 hal yaitu volume naik yang dari yang dikuotakan atau dijatahkan, harganya lebih tinggi dari yang sudah kita estimasikan, nilai tukar kita kan agak berbeda asumsinya. Kemarin Rp 14.450 per dollar AS, sekarang sudah bikin Rp 14.700 per dollar AS," lanjut Sri Mulyani.
Menkeu pun khawatir volume subsidi BBM Pertalite dan Solar akan makin meningkat pada pada semester II 2022. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Baca Juga:
Pakar Hukum dan Warganet Khawatirkan Keselamatan Bharada E Jika kembali Jadi Polisi
"Itu semuanya memberikan tekanan pada APBN Kita di 2022 ini, meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya ini nanti yang kalau volume enggak terkendali akan jadi lebih besar di semester 2. Itu yang sedang kita bahas dengan Pertamina, Pak Erick, Menteri ESDM," kata Sri Mulyani. Di rilis dari "kompas.com"