Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara groundbreaking Pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek, Karawang, mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan pabrik Katalis Merah Putih yang pertama kali diinisiasi oleh ITB dan diujicoba di kilang milik Pertamina.
Oleh karena pabrik ini menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel, sehingga berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga:
Kasus Penganiayaan Rombongan Kiai NU, Polres Kerawang Gelar Rekonstruksi
"Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Rekacipta Inovasi ITB, atas niat baik dan aksi nyata melalui pembentukan PT Katalis Sinergi Indonesia untuk bekerja sama dalam memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya, dan fungsi yang dimilikinya dalam upaya penyediaan katalis nasional," ujar Arifin.
Apa Saja?
Ia menambahkan Indonesia membutuhkan pengembangan teknologi sendiri, dan untuk itu dibutuhkan sinergi agar bisa memenuhi keperluan bangsa ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan dan kemandirian.
"Sudah lama sekali kita selalu menggaung-gaungkan, kita harus memiliki teknologi sendiri untuk bisa mengisi keperluan bangsa ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedepan kita bisa melakukan kemandirian di segala hal," tegas Arifin.
Katalis merupakan senyawa zat mineral yang dicetak dalam beragam bentuk dan warna untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia. Misalnya saja, penggunaan katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa harus menaikkan suhu.
Baca Juga:
Pembina ReJO Pro Gibran Pimpin Doa Keselamatan Bangsa di Karawang
Dengan demikian, dapat menghemat energi dan mengurangi biaya produksi. Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi amonia dan asam sulfat, dimana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk.