KARAWANG, Jawa Barat – Pada Senin, 27 Oktober 2025, di Aula Husni Hamid, Komplek Kantor Bupati Kabupaten Karawang, dilaksanakan sosialisasi besar-besaran program KUR Perumahan (Kredit Usaha Rakyat Perumahan) dan Penguatan Ekosistem Perumahan. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat nasional dan daerah, serta pemangku kepentingan sektor ekonomi perumahan rakyat.
Pihak-pihak yang hadir antara lain:
Baca Juga:
Bantuan Subsidi Upah 2025 Berakhir, Begini Cara Cek Status dan Persiapkan Diri untuk Tahun Depan
Dedi Mulyadi (Gubernur Provinsi Jawa Barat) yang hadir sebagai pemimpin wilayah dan mengeluarkan pernyataan optimistis terkait program.
Maruarar Sirait (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat / PKP) yang memberikan apresiasi dan arahan strategis kepada daerah.
Aep Syaepuloh (Bupati Karawang) dan Maslani (Wakil Bupati Karawang) sebagai kepala daerah setempat yang bertanggung jawab menjalankan program di wilayah Karawang.
Baca Juga:
Wakil Bupati Karo Terima Audensi Gerakan Suara Rakyat Karo dan Komitmen Brantas Narkoba di Tanah Karo
Perwakilan pengembang perumahan, kontraktor, pelaku UMKM bahan bangunan, toko material, serta tenaga pekerja lokal yang tergabung dalam ekosistem pembangunan perumahan rakyat.
Pokok-pokok pernyataan dan data:
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program KUR Perumahan harus dilihat tidak hanya dari sisi permintaan unit rumah saja, tetapi juga dari sisi rantai ekonomi yang berputar di sekitarnya — seperti kontraktor, mandor, tukang bangunan, toko bahan bangunan, sopir angkut material, dan UMKM lokal.
Ia menyebut bahwa pembangunan rumah juga memiliki efek terhadap sektor pertambangan yang berizin: “Pertambangannya yang memiliki izin yang baik, (materialnya) diangkut dengan angkutan memadai, tidak menimbulkan kerusakan jalan dan kecelakaan.”
Gubernur menekankan bahwa unsur tata ruang, zonasi dan keberlanjutan sangat penting agar pembangunan perumahan tidak berbenturan dengan industri, pertambangan, ruang terbuka hijau, dan infrastruktur.
Menteri Maruarar Sirait mengungkap bahwa Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan serapan rumah subsidi tertinggi di tingkat nasional melalui program ini. “Satu rumah subsidi yang bekerja lima orang. Kalau ada 100.000 saja (KUR yang masuk), ada 500.000 orang bekerja.”
Menurut keterangan resmi, kegiatan ini memang dilaksanakan di Kabupaten Karawang, Senin (27/10/2025) dan berita baru dipublikasikan Selasa, 28 Oktober 2025.
Program KUR Perumahan di Karawang diharapkan memberikan manfaat ganda:
Memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah / menengah yang selama ini belum memiliki rumah layak.
Memacu sektor-sektor ekonomi penunjang di wilayah — membuka peluang kerja lokal, meningkatkan aktivitas toko bahan bangunan, transportasi material, dan UMKM lainnya.
Memperkuat pembangunan yang terintegrasi dengan aspek tata ruang dan lingkungan, agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan jalan akibat transportasi bahan tambang, atau pembangunan di lokasi yang tidak sesuai zonasi.
Bagaimana pelaksanaannya:
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem perumahan rakyat di Karawang. Pemerintah provinsi dan kabupaten akan bekerja sama dengan pengembang, lembaga keuangan penyalur KUR, dan aparat terkait untuk memastikan transparansi, kemudahan akses pembiayaan, serta penataan ruang yang baik. Gubernur dan Menteri memberi penekanan pada aspek lapangan kerja dan UMKM sebagai bagian integral dari program ini.
Penutup
Dengan pelaksanaan di Kabupaten Karawang pada 27 Oktober 2025 tersebut, jelas bahwa program KUR Perumahan tidak hanya menjadi skema kredit rumah semata, melainkan juga sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat ekonomi daerah. Kesuksesan program ini akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, pengembang, serta masyarakat penerima manfaat — dan keterlibatan UMKM serta pekerja lokal sebagai bagian dari rantai industri perumahan menjadi kunci utama.