WahanaNews.co Kabar terkini terkait uang kertas emisi 2022, electrotype berbentuk angka yang melambangkan nilai nominalnya, namun dihilangkan tiga angka nol paling belakang.
Misalnya pada pecahan uang Rp100.000, jika diterawang pada bagian electrotype hanya tertulis Rp100. Demikian pula pecahan lain, Rp1.000 jika diterawang pada electrotype tertulis Rp1, Rp2.000 tertulis Rp2, Rp5.000 menjadi Rp5, Rp10.000 tertera Rp10, Rp20.000 terlihat Rp20, dan Rp50.000 menjadi Rp50.
Baca Juga:
Penerimaan PBB-P2a Kabupaten Deli Serdang Melonjak, Pj Bupati Berikan Penghargaan kepada Wajib Pajak
Dikabarkan bahwa penampakan angka pada electrotype itu memunculkan pertanyaan apakah sebagai tanda redenominasi. Namun, Bank Indonesia memastikan penghilangan tiga angka nol paling belakang pada bagian electrotype itu tidak ada kaitan sama sekali dengan redenominasi.
"Tidak ada kaitan dengan kebijakan redenominasi ya," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, dikutip dari laman Liputan6.com, Kamis, 25 Agustus 2022.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi didefinisikan sebagai penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya. Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Baca Juga:
Warga Solo Bisa Tukar Uang Pecahan Baru untuk Lebaran Mulai hari Ini
Dari definisi versi KBBI tersebut, dapat disimpulkan bahwa redenominasi berbeda dengan sanering atau pemotongan (nilai) uang, sebagaimana yang pernah terjadi di Indonesia pada pengujung 1950-an, tepatnya pada 25 Agustus 1959. Saat itu, uang pecahan Rp500 dan Rp1.000 diturunkan nilainya menjadi Rp50 dan Rp100. Dengan kata lain, nilai uang dipangkas hingga 90 persen.
Menurut Marlison, salah satu unsur pengaman dalam uang rupiah kertas tahun emisi 2022 adalah electrotype, yang merupakan varian dari tanda air (watermark).
"Tiga angka nol (000) tidak dicantumkan dengan pertimbangan teknis dan untuk kemudahan identifikasi oleh masyarakat," terang Marlison.