WahanaNews.co Secara resmi melarang ekspor gandum pada Sabtu (14/5/2022), hanya beberapa hari setelah negara itu menargetkan rekor ekspor tahun ini.
Larangan ini muncul setelah gelombang panas melanda India, sehingga membatasi produksi dan membuat harga domestik melonjak ke level tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga:
Hingga 20 Januari 2024, BMKG Imbau Warga Waspadai Tinggi Gelombang 4 Meter di Sulut
Dikutip dari Reuters, pemerintah mengatakan masih akan mengizinkan ekspor yang didukung oleh letter of credit ke negara-negara yang meminta pasokan untuk kebutuhan pangan mereka.
Padahal, permintaan pasar gandum global kini mengandalkan India, setelah ekspor dari wilayah Laut Hitam anjlok menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Sebelum pelarangan ini, India telah menargetkan rekor pengiriman 10 juta ton tahun ini.
Baca Juga:
BMKG Minta Nelayan Bali Waspadai Potensi Gelombang Tinggi 3,5 Meter di Perairan Nusa Dua
Meskipun bukan salah satu pengekspor gandum utama dunia, larangan India dapat mendorong harga global ke puncak baru.
"Larangan itu mengejutkan," kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan sebuah perusahaan perdagangan global.
"Kami mengharapkan pembatasan ekspor setelah dua hingga tiga bulan, tetapi sepertinya angka inflasi mengubah pikiran pemerintah," sambungnya.