Ritual semacam ini, kata Ubedilah, menunjukkan Presiden Jokowi masih mempercayai hal-hal irasional dalam pekerjaan modern seperti pembangunan IKN.
Sehingga, Ubedilah menilai kegiatan semacam ini sebagai sebuah kemunduran dalam peradaban politik Indonesia.
Baca Juga:
Sambut Aquabike World Championship, Lembaga Adat dan Budaya Gelar Ritual Batak
Sementara, sejarawan Bondan Kanumayoso, menilai ritual yang dilakukan pemerintah ini hal yang biasa saja dalam budaya di Tanah Air. Ini seperti budaya selamatan ketika pindah ke tempat baru.
Masyarakat juga terbiasa menggelar ritual dengan acara seperti berdoa atau mengundang orang berkumpul.
Tujuannya untuk memperkenalkan tempat baru ke masyarakat sekitar. "Saya kira gak apa-apa, kebiasaan yang bagus-bagus saja," kata Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI) ini.
Baca Juga:
Upacara Adat Penti, Warga Poco Leok NTT Sambut Hangat PLN
Akan tetapi, Bondan meminta pemerintah tidak fokus hanya ada aspek ritual dan formalistik semacam ini saja. Di kutip dari "Tempo.id.
Di luar itu, ia meminta pemerintah untuk bisa menjamin bahwa proyek IKN ini memang bertujuan untuk kepentingan nasional, bukan kepentingan kelompok tertentu saja.red